Kamis, 27 November 2014

BERJUANG BERSAMA MENUJU INDAHNYA SANITASI

14.23




Halo! Sekarang aku mau nge-share karya tulis yang berupa essay sewaktu mengikuti lomba duta sanitasi tingkat Provinsi Jawa Timur.
  
A.  INSPIRASI SANITASI
Awal perjuangan untuk mewujudkan indahnya sanitasi diawali pada tahun yang lalu, ketika saya bersama teman-teman naik sepada menuju desa Kertasada, Kecamatan Kalianget,  untuk berkunjung dan bermain dengan teman sekelas yang bertempat tinggal di desa tersebut. Setelah sampai kami melihat kenyataan, ternyata kondisi lingkungan yang ada di desa Kertasada berbeda jauh dengan kondisi lingkungan tempat tinggal saya.
         Lokasi menuju tempat tinggal rumah teman saya harus melalui gang-gang sempit, becek dan berbau menyengat serta sampah yang berserakan. Semakin jauh sepeda  dikayuh memasuki gang sempit maka semakin terlihat banyak sekali rumah-rumah penduduk yang kumuh dan tidak layak huni apalagi banyak terlihat jamban yang berada di pinggir saluran drainase. Kondisi rumah penduduk sebagian masih tergenang air, karena hujan deras baru mengguyur desa ini.
           Setelah sampai dipekarangan rumahnya, saya disambut oleh adiknya yang masih kecil sedang buang air besar dipekarangan kebun rumahnya, sungguh sangat menjijikkan sekaligus terenyuh melihat kondisi tersebut. Kemudian oleh orang tuanya kami dipersilahkan masuk menghampiri teman saya yang ternyata sedang terbaring lemah dikasur, sedang menderita penyakit diare disertai deman berdarah.
Terlintas dalam pikiran dan hati saya berkecamuk, ternyata masih ada desa didekat tempat tinggal saya yang kondisi lingkungannya sangat buruk. Bahkan sakit yang diderita teman saya mungkin disebabkan oleh kondisi lingkungan yang kotor dan bau serta becek. Saya segera bergegas mendatangi warnet dekat rumah untuk mencari tahu apa penyebab sakit teman saya. Setelah dibuka halaman google lalu saya ketik penyebab penyakit diare dan deman berdarah, maka  ditemukan penyebabnya yaitu karena buruknya kondisi sanitasi lingkungan dan tidak berperilaku hidup bersih dan sehat.
Informasi dari internet, tentang sakit diare dapat disebabkan karena  kebiasaan buang air besar sembarangan atau tidak dijamban sehingga kotoran dihinggapi lalat, kemudian lalat hinggap pada makanan yang akan dimakan atau dapat disebabkan ketika sehabis buang air besar tidak cuci tangan pakai sabun sehingga kuman-kuman menempel dijari tangan dan akhirnya masuk kedalam mulut pada saat  makan. Penyakit diare juga dapat disebabkan karena air minum yang diminum setiap hari sudah tercemar kuman-kuman penyakit, sedangkan penyakit demam berdarah disebabkan karena disekitar rumah banyak bersarang  nyamuk Aedes Aigepty. Banyak genangan air, dan air tidak mengalir yang disebabkan sampah berserakan sehingga menyumbat saluran air, serta air yang tergenang didalam ban bekas dan kaleng bekas sebagai sarang nyamuk masih banyak dijumpai disekitar rumah teman saya.
Dalam hal ini, ternyata sanitasi lingkungan sangat penting karena sanitasi bertujuan untuk menciptakan  lingkungan hidup yang sehat dan bersih. Oleh karena itu sangat perlu dilakukan gerakan aksi sanitasi untuk kehidupan yang lebih baik, menjaga air dan bijak memanfaatkan energi, demi masa depan kita, bangsa Indonesia.


B.      PINTU TERANG MENUJU INDAHNYA SANITASI
              Berselang satu tahun saya beserta, ayah, ibu, kakak dan adik-adik, jalan-jalan ke desa Kertasada sekalian teman saya yang ada disana. Rupanya telah terjadi perubahan besar pada desa Kertasada,  gang-gang sempit yang dulunya becek dan berbau sekarang sudah dipaving lengkap dengan drainase saluran airnya dikanan kiri jalan. Anak-anak kecil begitu ceria, senang, dan riang gembira bermain sepeda dan bermain kejar-kejaran dengan temannya tanpa takut becek dan kotor lagi. Rupanya pintu terang menuju indahnya sanitasi sudah terbuka
Namun penanganan AIR LIMBAH, MCK SEHAT KITA SEHAT,  masih belum maksimal diterapkan oleh masyarakat, hal ini sesuai dengan study ENVIRONMENTAL HEALTH RISK ASSESSMENT (EHRA), atau study Penilaian tentang resiko kesehatan lingkungan yang dilakukan Pemerintah, dalam hal ini, Dinas Pekerjaan Umum Cipta Karya dan Tata Ruang Kabupaten Sumenep (DPUCK & TR), yang diperoleh hasil ternyata masih ada kebiasaan praktek BAB ( Buang Air Besar) di tempat yang kurang memadai di ruang terbuka seperti sungai/kali/got dan juga menggunakan sarana jamban namun kurang betul dalam penampungan dan pengolahan tinjanya. Masyarakat kertasada belum semuanya memamfaatkan MCK Umum yang dibangun Pemerintah karena jumlahnya masih terbatas.
                 Perjuangan merubah perilaku (behavior) dan pola pikir (mind set) masyarakat harus terus diupayakan dengan berbagai cara, paling tidak saya dan kita semua, dapat menjelaskan kepada teman-teman dan warga sekitar untuk mempraktekkan dan membudayakan cuci tangan pakai sabun (CTPS), pada lima waktu penting yakni, CTPS setelah buang  air besar (BAB), CTPS setelah menceboki pantat anak, CTPS sebelum menyiapkan masakan,  CTPS sebelum makan, dan CTPS setelah memegang hewan. Maka kotoran, virus atau bakteri sebagai sumber penyakit dapat dicegah masuk kedalam tubuh kita.
            Melihat sampah yang masih banyak berserakan di sekitar lingkungan desa Kertasada, maka timbul pemikiran didalam diri saya  untuk mengajak teman-teman secara bersama-sama memberikan penjelasan dan praktek sederhana kepada anak-anak di desa Kertasada untuk  menerapkan konsep PERSAMPAHAN dengan metode 3R yaitu REDUCE, REUSE DAN RECYCLE, karena metode ini dapat dengan mudah dilakukan oleh setiap orang dalam kehidupan sehari-hari.
Pengenalan metode Reduce yang berarti  anak atau orang harus mengurangi sesuatu yang mengakibatkan sampah atau berprilaku efisien, seperti mengganti tissue dengan sapu tangan, print preview sebelum mencetak,  baca  buku atau koran online, Menggunakan produk yang dapat diisi ulang (refill). Misalnya alat tulis yang bisa diisi ulang kembali, Mengurangi penggunaan bahan sekali pakai, dan Menggunakan email (surat elektronik) untuk berkirim surat.
Pengenalan metode Reuse berarti orang menggunakan kembali sampah yang masih dapat digunakan dalam fungsi yang sama atau digunakan dalam fungsi lain, contoh; memberikan baju-baju layak pakai kepada orang lain yang membutuhkan, Lebih senang menggunakan sapu tangan dari pada menggunakan tisu, menggunakan tas belanja dari kain dari pada menggunakan kantong plastik, dan menggunakan sisi kertas yang masih kosong untuk menulis.
Pengenalan metode Recycle berarti kita harus mendaur ulang sampah menjadi produk baru yang lebih bermamfaat. Pekerjaan mendaur ulang sampah khususnya sampah organik  adalah pekerjaan paling mudah karena dapat dikerjakan oleh setiap orang dimasing-masing rumah, seperti dijadikan kompos atau pupuk cair sedangkan sampah non organik seperti bekas botol plastik air minum dapat dibuat sebagai pot tanaman atau lampion, bahkan bisa mendaur ulang kertas bekas untuk menjadi kertas siap pakai kembali.
            Kalau perilaku daur ulang atau recycle dibudayakan dalam kehidupan  kita sehari-hari, apalagi anak-anak atau orang sudah bisa membedakan antara sampah organik dan non-organik selanjutnya sampah dikumpulkan melalui bank sampah untuk dikelola lebihlanjut menjadi barang yang lebih  berharga seperti kompos dan lain sebagainya, maka tentu akan sangat membantu pemerintah dalam mengatasi masalah persampahan bahkan dapat menambah penghasilan untuk kesejahteraan keluarga. Inilah perjuangan yang harus kami lakukan untuk demi terwujudnya program sanitasi yang begitu indah.
   Bekal perjuangan dan sebagai motivasi  untuk mewujudkan indahnya sanitasi terinspirasi dari sekolah kami, SMPN 1 Sumenep, yang telah mendapat penghargaan Tingkat Nasional LOMBA ADIWIYATA tahun 2011. Faktor utama keberhasilan meraih penghargaan Adhiwiyata Tingkat Nasional adalah Sanitasi Sekolah yang sangat baik dan indah, semua komponen sekolah mulai dari siswa, guru, Pegawai TU, dan Wali murid,  dalam kegiatan di sekolah menerapkan dan  membudayakan  perilaku sanitasi yang baik, sehingga tercipta lingkungan sekolah yang bersih dan sehat.
Konsep Drainase khususnya cara meresapkan dengan teori biopori sangat membantu dalam penghijauan dan perindangan di sekolah. Sedangkan air limbah dari MCK sudah dikelola dengan baik sehingga kamar mandi tampak  bersih, indah dan sehat.
Hasil kreatif siswa dari mendaur ulang sampah, berupa kerajinan tangan yang ramah lingkungan, sudah banyak dan disimpan dalam galeri sekolah seperti; lampion, boneka, tas/topi bungkus permen, pot bunga, kompos, pupuk cair dan lain sebagainya.

C.      KUNCI INDAHNYA SANITASI
Sebagai kesimpulan dan menjadi kunci indahnya sanitasi bahwa sesuatu yang berat akan menjadi ringan kalau dikerjakan secara bersama-sama, oleh karena itu mari kita wujudkan sanitasi dilingkungan yang bersih dan sehat, bersama-sama semua lapisan, mulai dari unsur pelajar, masyarakat, pemerintah dan kalangan swasta bahkan akan semakin baik kalau semua berperan sebagai duta sanitasi.
 Pada akhirnya seandainya semua orang sudah paham dan tahu tentang mamfaat sanitasi serta dilakukan dan dibudayakan dalam kegiatan hidup sehari-hari maka betapa indahnya sanitasi itu, karena pada hakekatnya sanitasi atau kebersihan itu adalah sebagian dari iman.
Terima kasih atas atensi yang telah dicurahkan, mohon kritik dan saran serta mohon maaf atas kekurang sempurnaan dalam penulisan ini.


 Thank's for reading =D











































































Written by

We are Creative Blogger Theme Wavers which provides user friendly, effective and easy to use themes. Each support has free and providing HD support screen casting.

2 komentar:

 

© 2013 Nabila Maya Faisa. All rights resevered. Designed by Templateism

Back To Top