Halo! Sekarang aku mau nge-share karya tulis yang berupa essay sewaktu mengikuti lomba duta sanitasi tingkat Provinsi Jawa Timur.
A. INSPIRASI SANITASI
Awal perjuangan untuk mewujudkan indahnya sanitasi
diawali pada tahun yang lalu, ketika saya bersama teman-teman naik sepada menuju
desa Kertasada, Kecamatan Kalianget, untuk berkunjung dan bermain dengan teman sekelas
yang bertempat tinggal di desa tersebut. Setelah sampai kami melihat kenyataan,
ternyata kondisi lingkungan yang ada di desa Kertasada berbeda jauh dengan
kondisi lingkungan tempat tinggal saya.
Setelah sampai dipekarangan rumahnya, saya disambut oleh adiknya yang masih kecil sedang buang air besar dipekarangan kebun rumahnya, sungguh sangat menjijikkan sekaligus terenyuh melihat kondisi tersebut. Kemudian oleh orang tuanya kami dipersilahkan masuk menghampiri teman saya yang ternyata sedang terbaring lemah dikasur, sedang menderita penyakit diare disertai deman berdarah.
Terlintas dalam pikiran dan hati saya berkecamuk,
ternyata masih ada desa didekat tempat tinggal saya yang kondisi lingkungannya
sangat buruk. Bahkan sakit yang diderita teman saya mungkin disebabkan oleh kondisi
lingkungan yang kotor dan bau serta becek. Saya segera bergegas mendatangi
warnet dekat rumah untuk mencari tahu apa penyebab sakit teman saya. Setelah dibuka
halaman google lalu saya ketik penyebab penyakit diare dan deman berdarah, maka
ditemukan penyebabnya yaitu karena
buruknya kondisi sanitasi lingkungan dan tidak berperilaku hidup bersih dan
sehat.
Informasi dari internet, tentang sakit diare dapat
disebabkan karena kebiasaan buang air
besar sembarangan atau tidak dijamban sehingga kotoran dihinggapi lalat,
kemudian lalat hinggap pada makanan yang akan dimakan atau dapat disebabkan
ketika sehabis buang air besar tidak cuci tangan pakai sabun sehingga
kuman-kuman menempel dijari tangan dan akhirnya masuk kedalam mulut pada saat makan. Penyakit diare juga dapat disebabkan
karena air minum yang diminum setiap hari sudah tercemar kuman-kuman penyakit, sedangkan
penyakit demam berdarah disebabkan karena disekitar rumah banyak bersarang nyamuk Aedes Aigepty. Banyak genangan air, dan
air tidak mengalir yang disebabkan sampah berserakan sehingga menyumbat saluran
air, serta air yang tergenang didalam ban bekas dan kaleng bekas sebagai sarang
nyamuk masih banyak dijumpai disekitar rumah teman saya.
Dalam
hal ini, ternyata sanitasi lingkungan sangat penting karena
sanitasi bertujuan untuk menciptakan lingkungan hidup yang sehat dan bersih. Oleh karena
itu sangat perlu dilakukan gerakan
aksi sanitasi untuk kehidupan yang lebih baik, menjaga air dan bijak memanfaatkan
energi, demi masa depan kita, bangsa Indonesia.
B.
PINTU
TERANG MENUJU INDAHNYA SANITASI
Berselang satu tahun saya beserta, ayah, ibu,
kakak dan adik-adik, jalan-jalan ke desa Kertasada sekalian teman saya yang ada
disana. Rupanya telah terjadi perubahan besar pada desa Kertasada, gang-gang sempit yang dulunya becek dan berbau
sekarang sudah dipaving lengkap dengan drainase saluran airnya dikanan kiri
jalan. Anak-anak kecil begitu ceria, senang, dan riang gembira bermain sepeda
dan bermain kejar-kejaran dengan temannya tanpa takut becek dan kotor lagi. Rupanya pintu terang menuju indahnya
sanitasi sudah terbuka
Pintu terang itu mencakup beberapa hal pokok sebagai langkah cerah dalam
mensukseskan program sanitasi yang harus dilakukan oleh seluruh lapisan masyarakat
dan pemerintah. Diantaranya adalah konsep DRAINASE
DENGAN METODE 3M yaitu MENAMPUNG,
MERESAPKAN DAN MENGALIRKAN, Dalam hal drainase kita
dapat menangani hal tersebut dengan metode 3M yaitu Menampung,Meresapkan dan
Mengalirkan.Pertama,kita harus menampung air agar air hujan tidak seluruhnya
terbuang ke saluran drainase,maka kita bisa menampung untuk berbagai kebutuhan,seperti
air minum,pengairan dan cadangan air.Bahkan dengan bantuan sumur resapan air
hujan dapat diserapkan ke dalam tanah,sehingga membantu mengisi air tanah pada
musim kemarau.Dan tentunya air hujan juga dialirkan melalui saluran drainase
sehingga tidak menggenang dan mengganggu aktifitas masyarakat
Namun penanganan AIR LIMBAH, MCK SEHAT KITA SEHAT, masih
belum maksimal diterapkan oleh
masyarakat, hal ini sesuai dengan study ENVIRONMENTAL HEALTH RISK ASSESSMENT (EHRA), atau study Penilaian tentang resiko kesehatan lingkungan yang dilakukan
Pemerintah, dalam hal ini, Dinas Pekerjaan Umum Cipta Karya dan Tata Ruang
Kabupaten Sumenep (DPUCK & TR), yang diperoleh hasil ternyata masih ada kebiasaan praktek BAB ( Buang Air Besar) di tempat yang kurang memadai di ruang terbuka seperti
sungai/kali/got dan juga menggunakan sarana jamban namun kurang betul dalam
penampungan dan pengolahan tinjanya. Masyarakat kertasada belum semuanya
memamfaatkan MCK Umum yang dibangun Pemerintah karena jumlahnya masih terbatas.
Perjuangan merubah perilaku
(behavior) dan pola pikir (mind set) masyarakat harus terus diupayakan dengan
berbagai cara, paling tidak saya dan kita semua, dapat menjelaskan kepada
teman-teman dan warga sekitar untuk mempraktekkan
dan membudayakan cuci tangan pakai sabun (CTPS), pada lima waktu penting
yakni, CTPS setelah buang air besar (BAB), CTPS setelah menceboki pantat anak, CTPS sebelum menyiapkan masakan, CTPS sebelum makan, dan CTPS setelah memegang hewan. Maka kotoran, virus atau
bakteri sebagai sumber penyakit dapat dicegah masuk kedalam tubuh kita.
Melihat sampah yang masih
banyak berserakan di sekitar lingkungan desa Kertasada, maka timbul pemikiran
didalam diri saya untuk mengajak
teman-teman secara bersama-sama memberikan penjelasan dan praktek sederhana
kepada anak-anak di desa Kertasada untuk menerapkan konsep PERSAMPAHAN dengan
metode 3R yaitu REDUCE, REUSE DAN RECYCLE, karena metode ini dapat dengan mudah dilakukan oleh setiap orang
dalam kehidupan sehari-hari.
Pengenalan metode Reduce yang berarti anak atau orang harus mengurangi sesuatu yang
mengakibatkan sampah atau berprilaku efisien, seperti mengganti tissue dengan
sapu tangan, print preview sebelum mencetak,
baca buku atau koran online, Menggunakan
produk yang dapat diisi ulang (refill). Misalnya alat tulis yang bisa diisi
ulang kembali, Mengurangi penggunaan bahan sekali pakai, dan Menggunakan email
(surat elektronik) untuk berkirim surat.
Pengenalan metode Reuse berarti orang menggunakan kembali sampah yang masih dapat
digunakan dalam fungsi yang sama atau digunakan dalam fungsi lain, contoh;
memberikan baju-baju layak pakai kepada orang lain yang membutuhkan, Lebih
senang menggunakan sapu tangan dari pada menggunakan tisu, menggunakan tas
belanja dari kain dari pada menggunakan kantong plastik, dan menggunakan sisi kertas yang masih kosong
untuk menulis.
Pengenalan metode Recycle berarti kita harus mendaur ulang sampah menjadi produk baru
yang lebih bermamfaat. Pekerjaan mendaur ulang sampah khususnya sampah
organik adalah pekerjaan paling mudah
karena dapat dikerjakan oleh setiap orang dimasing-masing rumah, seperti
dijadikan kompos atau pupuk cair sedangkan sampah non organik seperti bekas botol
plastik air minum dapat dibuat sebagai pot tanaman atau lampion, bahkan bisa
mendaur ulang kertas bekas untuk menjadi kertas siap pakai kembali.
Kalau perilaku daur ulang atau
recycle dibudayakan dalam kehidupan kita
sehari-hari, apalagi anak-anak atau orang sudah bisa membedakan antara sampah organik
dan non-organik selanjutnya sampah dikumpulkan melalui bank sampah untuk
dikelola lebihlanjut menjadi barang yang lebih
berharga seperti kompos dan lain sebagainya, maka tentu akan sangat
membantu pemerintah dalam mengatasi masalah persampahan bahkan dapat menambah
penghasilan untuk kesejahteraan keluarga. Inilah perjuangan yang harus kami
lakukan untuk demi terwujudnya program sanitasi yang begitu indah.
Bekal perjuangan dan sebagai motivasi untuk mewujudkan indahnya sanitasi terinspirasi
dari sekolah kami, SMPN 1 Sumenep, yang telah mendapat penghargaan Tingkat
Nasional LOMBA ADIWIYATA tahun 2011. Faktor utama keberhasilan meraih penghargaan
Adhiwiyata Tingkat Nasional adalah Sanitasi Sekolah yang sangat baik dan indah,
semua komponen sekolah mulai dari siswa, guru, Pegawai TU, dan Wali murid, dalam kegiatan di sekolah menerapkan dan membudayakan
perilaku sanitasi yang baik, sehingga tercipta lingkungan sekolah yang
bersih dan sehat.
Konsep Drainase khususnya cara meresapkan dengan teori
biopori sangat membantu dalam penghijauan dan perindangan di sekolah. Sedangkan
air limbah dari MCK sudah dikelola dengan baik sehingga kamar mandi tampak bersih, indah dan sehat.
Hasil kreatif siswa dari mendaur ulang sampah,
berupa kerajinan tangan yang ramah lingkungan, sudah banyak dan disimpan dalam
galeri sekolah seperti; lampion, boneka, tas/topi bungkus permen, pot bunga,
kompos, pupuk cair dan lain sebagainya.
C.
KUNCI INDAHNYA SANITASI
Sebagai kesimpulan dan menjadi kunci indahnya
sanitasi bahwa sesuatu yang berat akan
menjadi ringan kalau dikerjakan secara bersama-sama, oleh karena itu mari kita wujudkan
sanitasi dilingkungan yang bersih dan sehat, bersama-sama semua lapisan, mulai
dari unsur pelajar, masyarakat, pemerintah dan kalangan swasta bahkan akan
semakin baik kalau semua berperan sebagai duta sanitasi.
Pada akhirnya seandainya
semua orang sudah paham dan tahu tentang mamfaat sanitasi serta dilakukan dan
dibudayakan dalam kegiatan hidup sehari-hari maka betapa indahnya sanitasi itu,
karena pada hakekatnya sanitasi atau kebersihan itu adalah sebagian dari iman.
Terima kasih atas atensi yang telah dicurahkan, mohon kritik dan
saran serta mohon maaf atas kekurang sempurnaan dalam penulisan ini.
Thank's for reading =D
wow Penggemar PLH ? :3
BalasHapusweleh keren rek:D
BalasHapus